Kamis, 04 Maret 2010

Pancaroba, Waspadai ISPA

TULUNGAGUNG – Suhu kota marmer ini terasa panas pada siang hari. Di luar ruangan, suhu mencapai 38 derajat Celcius, sedang di dalam ruangan 31 derajat Celcius. Fenomena tersebut terjadi karena posisi matahari tegak lurus dengan bumi. Kondisi ini diperkirakan berlangsung hingga akhir Maret.
Hal tersebut diungkapkan Kasi Bidang Kesiagaan Badan Kebangsaan, Politik, dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbanglinmas) Tulungagung Eko Kenis Yulianto. “Suhu akan turun jika posisi matahari agak melenceng dari bumi. Tidak tegak lurus lagi. Biasanya terjadi sebulan kemudian,” tuturnya.
Kasi Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Tulungagung Didik Eka mengatakan, suhu tinggi biasa berdampak kepada kesehatan seseorang.
Diungkapkan dia, jika musim pancaroba, biasanya muncul Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA). “Disebabkan perubahan suhu serta debu,” tuturnya.
Selain ISPA, lanjut Didik Eka, penyakit yang rawan muncul adalah diare. Penyakit ini disebabkan bakteri yang terbawa udara kemudian hinggap di makanan.
“Untuk menghindari dua penyakit tersebut, sebenarnya sederhana. Yaitu dengan pola hidup bersih dan sehat seperti berolah raga dan menghindari tempat yang berdebu,” pesannya.
Sedangkan Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Tulungagung Trisnawati S mengatakan jika pada 2010 ISPA masih menduduki peringkat pertama dari sepuluh besar penyakit di Tulungagung. Dikatakan dia, selama 2009 penderita ISPA mencapai 23.762 jiwa. Sedang pada 2008 mencapai 28.147 jiwa. “Terjadi penurunan tapi selalu menduduki tingkat pertama penyakit terbanyak dari tahun ke tahun,” katanya.

0 komentar:

Posting Komentar

Budayakan Berkomentar Setelah Membaca dan Tolong Jangan Menaruh SPAM, Terima Kasih....