Selasa, 12 Oktober 2010

Imunisasi Campak dan Polio Gratis Serentak di 11 Provinsi

img
Untuk menurunkan angka kematian anak demi mencapai target pembangunan millenium atau Millenium Development Goals (MDGs), kementerian kesehatan terus menggalakkan imunisasi campak dan polio yang kali ini dilakukan serentak di 11 provinsi.

Campak adalah penyakit berbahaya, menular dengan cepat dari satu anak ke anak lainnya. Campak yang ditandai dengan panas, batuk, sesak napas, sariawan dan diare ini dapat mengakibatkan kebutaan, meningitis bahkan kematian.

Sedangkan polio sering menyerang anak balita. Virus polio yang dapat melumpuhkan otot kaki dan pernapasan juga dapat menyebabkan kematian, hingga kini belum dapat disembuhkan.

"Salah satu target penting MDGs adalah menurunkan angka kematian bayi dan anak," tutur Menkes dr Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Ph.D, dalam acara Video Conference Pencanangan Kampanye Imunisasi Campak dan Polio Tambahan Tahap II Tahun 2010 di Gedung Kemenkes, Jakarta, Selasa (12/10/2010).

Menurut Menkes, angka kematian bayi sekarang adalah 34/1000 kelahiran hidup dan balita 44/1000 kelahiran hidup. Sedangkan target MDGs (Millennium Development Goals) adalah angka kematian bayi 23/1000 kelahiran hidup dan balita 32/1000 kelahiran hidup.

Untuk menurunkan angka kematian bayi dan balita, salah satu cara terbaik adalah dengan memberikan imunisasi untuk penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I).

Salah satu vaksin yang paling aman adalah vaksin campak. Vaksin ini telah diberikan kepada jutaan anak di seluruh Indonesia. Sedangkan polio yang belum dapat disembuhkan juga hanya dapat dicegah dengan imunisasi polio.

"Vaksin campak ini efikasinya (manfaat) 85 persen. Dari data tahun 2006, vaksin campak dapat melindungi 64 persen bayi sedangkan 36 persennya masih rentan campak," ujar Menkes.

Tapi karena jumlah bayi di Indonesia banyak, Menkes menjelaskan, maka dari 36 persen yang rentan campak ini jumlahnya mencapai 1.710.589 anak.

"Jumlah ini ditakutkan akan semakin meningkat hingga 5 juta anak lebih dan berisiko KLB (Kejadian Luar Biasa). Oleh karena itu, perlu diadakannya imunisasi tambahan," jelas Menkes lebih lanjut.

Pelaksanaan kampanye campak tambahan pada usia 9-59 bulan dan polio tambahan di usia 0-59 bulan bertujuan untuk meningkatkan perlindungan terhadap seluruh bayi atau anak dan akan dilaksanakan dalam 3 fase mulai tahun 2009 hingga 2011.

Fase pertama pada tahun 2009 dilaksanakan di 3 provinsi, yaitu Sumatera Utara, NAD dan Maluku Utara. Hasilnya telah mencakup lebih dari 96 persen.

Pelaksanaan fase kedua pada tahun 2010 dilakukan pada 11 provinsi, yaitu Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Banten, NTT, Maluku dan Papua Barat, dengan target sasaran campak (9-59 bulan) 3.851.887 anak dan polio (0-59 bulan) 4.655.557 anak.

"Jadwal pelaksanaan kegiatan ini diharapkan serentak dilaksanakan bulan Oktober 2010 dengan target yang diharapkan minimal 95 persen dari sasaran tersebut guna mendapat manfaat yang maksimal," jelas Menkes.

Fase ketiga dijadwalkan pada tahun 2011, yang akan meliputi seluruh provinsi di Kalimantan, Sulawesi, Papua, Jawa (kecuali Banten dan Yogyakarta) dan Lampung.

"Dengan pencanangan kampanye imunisasi campak dan polio tambahan ini, bapak dan ibu bisa membawa anaknya ke pos imunisasi untuk imunisasi campak dan polio secara gratis," terang Menkes.

Imunisasi ini aman diberikan walau anak sedang demam, batuk atau diare. Jadi jangan tunda lagi, makin sering anak terima dosis imunisasi, makin baik perlindungan yang dimilikinya.

jd ayo kita kampayekan hidup sehat

0 komentar:

Posting Komentar

Budayakan Berkomentar Setelah Membaca dan Tolong Jangan Menaruh SPAM, Terima Kasih....