Minggu, 18 April 2010

ARSENIK BISA DIMANFAATKAN UNTUK PENGOBATAN LEUKIMIA

Dalam kadar tertentu, arsenik memang bersifat racun dan bisa membunuh. Namun baru-baru ini, para ilmuwan di Cina telah mendemonstrasikan bagaimana arsenik - senjata pembunuhan favorit di Abad Pertengahan itu - menghancurkan kanker darah yang mematikan dengan menargetkan dan membunuh protein spesifik yang menyokong sel-sel kanker tetap hidup.

"Studi kami menunjukkan bagaimana arsenik secara langsung menargetkan protein dan membunuh mereka," ujar pemimpin peneliti, Zhang Xiaowei, di Laboratory of Medical Genomics di Shanghai, Cina, kepada Reuters.

"Tidak seperti kemoterapi, efek samping dari arsenik dalam memperlakukan promyelocytic leukemia akut sangat rendah. Tidak ada kerontokan rambut atau penekanan sumsum tulang. Kami tertarik untuk mengetahui bagaimana arsenik dapat digunakan pada kanker lain," Zhang menjelaskan.

Terkenal karena toksisitasnya, arsenik di masa lalu dianggap sebagai "raja" di antara racun karena gejala yang ditimbulkannya hanya seperti kolera dan sering tidak terdeteksi. Di Cina, arsenik telah lama menjadi tujuan ganda. Selain keracunan yang disengaja, bahan ini juga telah digunakan selama setidaknya 2.000 tahun dalam pengobatan tradisional Cina.

Pada tahun 1992, sekelompok dokter Cina melaporkan bagaimana mereka menggunakan arsenik untuk mengobati leukemia promyelocytic akut (APL), kanker darah, dan kanker tulang sumsum. Penggunakan arsenik memberi harapan sembuh yang sangat tinggi, lebih dari 90 persen di Cina. Namun, cara kerja sebenarnya dari arsenik dan bagaimana berinteraksi dengan jaringan kanker tidak pernah jelas.

Dalam makalah yang diterbitkan di jurnal Science, Zhang dan timnya, yang antara lain terdiri dari Menteri Kesehatan Chen Zhu, menggambarkan bagaimana mereka menggunakan peralatan modern dan melihat bagaimana arsenik menyerang protein tertentu yang seharusnya dapat menjaga kanker hidup dan sehat. "Ini menunjukkan bagaimana teknologi Barat dapat digunakan untuk mengetahui tentang misteri pengobatan Cina," kata Zhang. Namun, kata dia, semua tergantung pada apakah dokter merekomendasikan hal ini dan apakah pasien menerimanya.

Pada kasus APL, ada penurunan produksi normal sel darah merah dan platelet, sehingga terjadi anemia dan trombositopenia. Sumsum tulang tidak mampu memproduksi sel darah merah yang sehat. Sampai tahun 1970, APL adalah penyakit yang sangat fatal dan tidak ada pengobatan yang efektif. "Hasil klinis arsenik menunjukkan, lebih dari 90 persen pasien APL di Cina setidaknya dalam lima tahun ini bisa hidup bebas dari penyakit itu," kata Zhang.

Dalam komentar yang terpisah di Science, Scott Kogan dari University of California San Francisco Cancer Center menulis bahwa seleksi kasus yang tepat dan terapi kombinasi dengan arsenik dapat menyebabkan hasil yang lebih baik untuk mengobati tidak hanya leukimia promyelocytic, tetapi penyakit lain juga. "Obat kuno, bila dihidupkan kembali melalui studi klinis dan biologis dengan tetap berhati-hati dalam zaman modern, akan berdampak lebih besar terhadap kesehatan manusia," tulis Kogan, yang tidak terkait dengan studi Cina

jd ayo kita kampayekan hidup sehat

0 komentar:

Posting Komentar

Budayakan Berkomentar Setelah Membaca dan Tolong Jangan Menaruh SPAM, Terima Kasih....